“Self and Space: Festivity in The Kitchen”
Waktu dan Tempat
Ulluan Nughik, Panaragan, Tulang Bawang Barat 1-3 Agustus 2023




"Narasi"
Tubaba Art Festival (TAF) adalah festival kebudayaan tahunan warga Tubaba yang menampilkan berbagai ekspresi kesenian: teater, tari, musik, seni rupa, kriya, sastra dan film. Bukan semata sebagai aktifitas yang menciptakan keramaian, lebih jauh, TAF merupakan metode untuk menubuhkan dan mengapungkan falsafah Tubaba, yaitu: Nemen, Nedes dan Nerimo (Nenemo) juga Setara, Sederhana dan Lestari (SSL), baik dalam proses penciptaan maupun saat presentasi setiap karya. Perwujudan nilai-nilai Tubaba dalam setiap presentasi karyanya kemudian festival ini menyebut diri sebagai “Festival Kesadaran”. Selain menampilkan karya seni, senantiasa digelar aktifitas pendukung pengembangan pengetahuan publik dan pengembangan ekonomi warga, kegiatan tersebut meliputi: lokakarya, diksusi publik dan pameran UMKM.
Sejak tahun 2016, TAF telah digelar sebanyak tujuh kali. Pada edisi kedelapan (2024), TAF akan digelar dengan melanjutkan edisi terakhir triplet tematik “Self and Space” dengan kerja-kerja kolaborasi yang semakin intensif. Kerja kolaborasi melibatkan para siswa Sekolah Seni Tubaba, warga, seniman dari berbagai daerah di Indonesia, dan seniman internasional. Pemilihan ide-ide dan proses penciptaan dilakukan secara demokratis, dengan mengutamakan keseteraan posisi setiap subjek, salah satunya dengan metode berbagi pengetahuan. Diharapkan melalui penciptaan kreasi yang demokartis dapat menjadikan TAF edisi ke- 8, sebagai festival yang inklusif. Pemilihan subtema “Festivity in the Kitchen” membayangkan hilangnya jarak spasial dan psikologis antar pekarya: seniman atau warga Tubaba dan seniman pendatang atau seniman residensi.
Digelar di berbagai venue, salah satunya kawasan budaya Ulluan Nughik. Satu kawasan seluas lima hektar yang memiliki ampi teater, rumah-rumah tradisional ratusan tahun yang biasanya difungsikan sebagai galeri, juga ruang-ruang terbuka yang bisa digunakan sebagai area pertunjukan dan pameran, terdapat beberapa karya instalasi dan patung permanen. Studio keramik, studio tempa, dan kafe biasanya digunakan untuk lokakarya dan diskusi publik. Menuju kawasan Ulluan Nughik bisa dicapai dengan transporasi darat, baik publik maupun kendaraan pribadi. Akses utama yang bisa digunakan adalah jalan tol trans Sumatra, terdapat dua gerbang yang paling mudah mengakses kawasan budaya Ulluan Nughik, yaitu gerbang tol Menggala (6 KM) dan Gunung Batin (18 KM).
"Hari Pertama"




"Hari Kedua"




"Hari Ketiga"






